Paslon Grengseng Sahid Menjadi Calon Muda

kabarMagelang__Grengseng Pamudji menjadi bakal calon bupati termuda di kontestasi pilkada kabupaten magelang, masih berusia 45 tahun ia optimis mampu membawa perubahan untuk kabupaten magelang yang lebih sistematis.

“Alhamdulillah dibanding dengan pasangan calon lainnya saat ini saya terhitung yang termuda, dibanding calon lainnya,” Ucap Grengseng saat dijumpai oleh wartawan di Posko Pemenangan Progress (Pro Grengseng Sahid) di Jl Magelang Jogja, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang Jawa Tengah ini.

Putra daerah asal Desa Girikulon, Kecamatan Semangat muda yang dimiliki oleh putra daerah Asal Desa Girikulon, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang tersebut membuatnya optimis mampu membawa Kabupaten Magelang lebih baik dengan program program yang lebih bersahabat pada anak anak muda. Seperti halnya sekolah gratis hingga beasiswa ke perguruan tinggi. 

Bukan hal yang mustahil, lanjutnya, selama dua periode terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Magelang ia sudah menyalurkan beasiswa kepada 900 Mahasiswa yang tersebar di Universitas Tidar Magelang, Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) serta STMIK Bina Patria.

“Alhamdulillah dengan mereka duduk diperguruan, selain menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa tersebut, juga ada harapan dari orang tua kepada anak yang bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi,” terang peraup suara terbanyak, 25 ribu suara pada Pemilihan Anggota Dprd Kabupaten Magelang 2024 kemarin.

Selain program beasiswa bagi mahasiswa,Ia juga akan melakukan program pemerataan pendidikan yang selama ini belum menyeluruh. “Bayangkan dari 21 Kecamatan di Kabupaten Magelang  karena disejumlah kecamatan seperti Tegal Rejo, Sawangan, Pakis yang belum memiliki sekolah menengah atas, tentunya ini menjadi kewajiban pemerintahuntuk memenuhi hak belajar,” imbuhnya.

Selain itu penerapan program pendidikan gratis juga belum terlaksana dengan baik di Kabupaten Magelang meskipun sudah disubsidi oleh Pemerintah Pusat melalui program beasiswa Operasional Sekolah (BOS) masih ada tarikan yang dibebankan pada orang tua siswa. Padahal, ada alokasi Apbd yang bisa dialokasikan untuk pembangunan sekolah dan sarana prasarana penunjang lainnya.

“Kita akan merubah mindset, sehingga sekolah itu menjadi pilihan yang menyenangkan bagi para siswa dan orang tua, menjadi pilihan yang tidak memberatkan sehingga orang tua mendukung anaknya sekolah dan disekolah anak juga akan nyaman karena tidak ada tanggungan tanggungan yang belum dibayarkan,” jelas Grengseng.

Menurutnya, program pendidikan tersebut harus dipenuhi untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga masyarakat bisa berdaya dengan mempunyai wawasan luas serta mampu mengentaskan kemiskinan.

Bukan hal yang tidak mungkin dilakukan, lanjutnya, semua tergantung dengan kebijakan pemerintah daerah sendiri, karena dengan APBD 2,7 Triliun ia optimis program tersebut bisa dilakukan. 

“Misal dua ribu lulusan sma, smk warga kabupaten magelang ini kita beri beasiswa dengan anggaran 8 juta peranak maka total yang akan kita keluarkan 16 Milyar, tentunya ini bisa dilakukan,” pungkasnya.(rez).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d